Jumat, 09 Oktober 2009

cerita wisata gua ngerong dan gua akbar

Gua Ngerong Tuban, Wisata Penuh Mitos di rengel

October 6, 2008


Bagi Anda yang suka berwisata, tempat yang satu ini jangan terlewatkan. Gua Ngerong salah satu tempat wisata yang berada di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban ini selain menawarkan keindahan serta adanya sumbermata air yang keluar dari dalam gua.

Adanya ikan Tawes serta kura-kura raksasa yang menghuni kolam juga menjadi daya tarik tersendiri karena hingga saat ini masih menyimpan mitos yang belum terkuak.

“Ikan dan kura-kura yang menghuni kolam tersebut merupakan jelmaan bidadari dan Senopati Kerajaan Gumenggeng yang dikutuk Dewa karena membuat kesalahan,” kata Siswihariadi, salah seorang Sesepuh Desa Rengel.

Mitos lainnya yang tak kalah menarik dari Gua Ngerong adalah adanya larangan bagi pengunjung untuk menangkap dan membawa pulang ikan maupun bulus yang bebas berkeliaran. Karena apabila masyarakat tidak mengindahkan larangan tersebut, diyakini akan mendapat celaka seusai pulang dari lokasi wisata yang berada di daerah pegunungan kapur tersebut.

Anehnya, meski sudah hidup puluhan tahun, ikan maupun kura-kura tersebut sampai kini masih hidup dan berkembang biak semakin banyak.

Selain itu, kedua binatang tersebut hanya memakan klenteng biji kapas, roti maupun ketela yang diberikan para pengunjung.

Sumber mata air yang keluar dari dalam gua selain sebagai daya tarik bagi wisatawan, juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi dan mencuci.

Gua Akbar merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Uniknya tidak seperti gua alam lain yang kebanyakan berlokasi di tempat yang terpencil, gua ini malahan berada tepat di bawah pasar rakyat.


Gua akbar tuban

http://www.pbase.com/archiaston/image/78989339http://hoesodoaliet.wordpress.com/2008/05/17/gua-akbar-antara-mistis-dan-religi/http://www.pbase.com/archiaston/image/78989340

http://hoesodoaliet.wordpress.com/2008/05/17/gua-akbar-antara-mistis-dan-religi/

Nama Akbar konon berasal dari nama sebuah pohon yang tumbuh didepan gua, yakni pohon Abar. Adanya pohon Abar, yaitu pohon yang hidup di dekat pintu masuk gua juga menyebabkan sejak dulu masyarakat setempat menyebutnya Gua Abar atau Ngabar. Kata “Akbar” itu kini dipergunakan Pemerintah Kabupaten Tuban sebagai slogannya untuk kabupatennya. Akbar adalah singkatan dari Aman, Kreatif, Bersih, Asri, dan Rapi. Namun ada juga yang mengatakan kebalikannya, akronim untuk kabupaten itu muncul terlebih dahulu, baru setelah mulai dipugar tahun 1996, gua itu diberi nama sama Gua Akbar.

Gua Akbar ini sarat akan cerita religius. Beberapa tempat di Gua Akbar dipercaya pernah menjadi tempat Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang bertapa. Diantaranya seperti ceruk yang diberi nama Pasepen Koro Sinandhi yang artinya tempat pintu yang dirahasiakan. Ceruk ini tampaknya sengaja dibuat sangat kecil pintunya sehingga untuk masuk harus merangkak atau sekurangnya membungkuk. Diyakini ini dimaksudkan bahwa di depan Tuhan semua harus merendahkan diri.

Terdapat pula sebuah ruangan yang cukup luas yang disebut Paseban Wali yang dipercaya dulunya digunakan oleh para walisongo untuk berkumpul. Paseban Wali jika dilihat secara seksama mirip dengan ruang pertemuan. Adanya lubang-lubang di langit-langit gua membuat cahaya matahari dapat masuk. Stalaktit dan stalagmit yang ada juga seakan menjadi hiasan ruangan. Ditambah dengan adanya batu-batu besar yang terletak di bagian depan ruang tersebut yang mirip sekali podium bagi pembicara.

Ada sebuah batu yang disebut Gamping Watu Nogo dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Di bawah batu itu terdapat kolam yang terkadang bergolak dan mengeluarkan asap, seakan ada naga di dalamnya. Gua ini memiliki sumber air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Anehnya menurut pemandu wisata disana, airnya baru sederas sekarang setelah tahun 1999, ketika Bupati mengadakan syukuran di dekat sumber mata air tersebut. Dengan menggunakan ayam hitam, di malam takbiran, air pun langsung mengucur deras. Hingga kini, air tersebut dipandang memiliki khasiat, baik untuk kesehatan maupun untuk kekuatan.

Masih banyak lorong yang belum dieksplorasi di Gua Akbar ini, karena ini Tuban sering digelari Kota Seribu Gua. Bahkan seperti salah satu lorongnya yaitu Lorong Hawan Samudra dipercaya berakhir di Pantai Utara Tuban. Menurut penelitian arkeologi, diperkirakan Gua Akbar sudah berusia lebih dari 20 juta tahun. Ditemukannya fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu dan dinding gua, yang sampai sekarang dapat dilihat dengan mata telanjang, menguatkan posisi Gua Akbar sebagai gua fosil.

Gua Akbar setelah direnovasi pada tahun 1996 semakin memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahannya. Jalur jalan didalam gua sudah dibuat paving block dengan pembatas pagar besi(sebagian diantaranya telah di krom) yang sengaja dipasang agar pengunjung tidak tersesat di dalam gua. Hanya cukup mengikuti jalur yang telah dibuat tersebut otomatis seluruh bagian gua bisa dinikmati.

Di dalam gua juga sudah dipasangi lampu-lampu warna-warni untuk membantu menunjukkan tekstur gua. Adanya sebuah kolam air tawar dengan ikan mas didalamnya memberikan nilai tambah tersendiri bagi pengunjung saat mengunjungi objek wisata ini. Benar-benar tujuan tepat untuk mengisi liburan Anda kali ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar